Berbagi di Facebook
Tweet di Twitter
Jelang Tahun Politik, Gubernur Khofifah Imbau Jaga Persatuan

SURABAYA (POLITIKKITA.COM) Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri kegiatan Silaturahim Syawal 1444 H yang digelar oleh DPW LDII Jatim pada Rabu (18/5) di Aula Ponpes Sabilurrosyidin Annur, Gayungan, Surabaya.

Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menghimbau semua pihak menjaga persatuan menjelang tahun politik 2024 untuk meningkatkan toleransi antar umat beragama.

“Dalam waktu dekat ini, PR bangsa kita yaitu persatuan, yang kedua persatuan dan ketiga juga persatuan. Jika kita bersatu, maka perbedaan pendapat itu menjadi bagian yang saling bisa dimaklumi. Dan inilah yang telah mengantarkan capaian indeks Kerukunan Umat Beragama di Jawa Timur mencapai 77,8 persen,” ujarnya.

Khofifah memaparkan data Indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) di Jawa Timur pada tahun 2021 mencapai angka 77,8 persen. Capaian tersebut menempatkan Jawa Timur sebagai provinsi dengan Indeks KUB tertinggi di Pulau Jawa. Angka tersebut bahkan tercatat lebih tinggi dari capaian nasional yang berada pada angka 72,9 persen.

Atas capaian itu, Gubernur Khofifah yang hadir secara langsung pada acara Silaturahim Syawal menyampaikan, hal tersebut merupakan hasil dari sinergi, kolaborasi, gotong royong dan tepo seliro yang terjalin di seluruh elemen di Jawa Timur.

Di tahun politik nanti, Gubernur Khofifah juga mengajak semua pemimpin harus berorientasi pada konsep fii hirasatuddin waa siyasatuddunya, yakni proses menjaga agama dan mengatur dunia atau negara.

“Ini menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Setelah selesainya proses demokrasi nanti monggo sareng-sareng noto negoro, bangun kerukunan, bangun kehidupan yang konstruktif,” pesan Khofifah.

Lanjut Gubernur Khofifah, selain itu juga dibutuhkan moderasi, saling tafahum (saling memahami) dan toleransi di dalamnya. Meskipun ada perbedaan di dalamnya, namun terdapat understanding antara satu dengan yang lainnya. Kemudian dilanjutkan dengan respect dan trust antara satu sama lain.

“Kita bisa membangun negeri ini dan membangun seluruh kekuatan NKRI, meskipun min abwabim mutafarriqoh, yaitu dari kalangan profesi yang berbeda. Maka dengan kegiatan Silaturahim Syawal ini, ke depan tidak akan mudah bersu’udzon. Dan jika berbeda pendapat diantara kita, pasti akan ada proses tabayyun dan tafahum,” lanjutnya.

Selain itu, dengan seringnya bersilaturahim maka akan terbangun silatur ruh, yakni hubungan spiritual dan jiwa antar sesama manusia, “Akhirnya bisa nyambung roso lan nyambung dungo, dan nanti hal itu yang akan menjadikan manusia semakin mengokohkan persatuan dan kesatuan dalam bermasyarakat,” tambahnya. (RED)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here